Diberdayakan oleh Blogger.

Akhirnya Diriku Menikmati Hal Itu

Akhirnya Diriku Menikmati Hal ItuAku adalah wanita berusia 29 tahun, sekarang aku tinggal sendirian di rumahku yg terletak di salah satu komplek yg disebut sebagian orang sebagai komplek orang berduit di wilayah Jakarta. Walau Aku telah lama menikah hingga kini aku belum memiliki anak. Rumah yg kutempati ini adalah hadiah perkawinan untukku, suamiku membeli rumah ini atas namaku.


“Sebagai bukti ketulusan sayangku padamu” katanya.
Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yg luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tdk begitu mengenal tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.
Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari bertemu salah seorang teman yg baru kukenal dari dunia maya. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap. Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yg kotor.
Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yg memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat. Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.
Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sambil minum susu hangat. Aku hanya melilitkan handuk pada badanku, sambil mengeringkan rambutku dgn kipas angin aku buka channel TV sana-sini. Acaranya tdk ada yg menarik hatiku.
Iseng-iseng aku menonton film BF koleksiku yg baru saja aku download. Melihat adegan difilm aku menjadi sedikit terangsang melihat adegan itu,
“Aaah.. seandainya ada seorang pria disampingku saat ini”,pikirku.
Aku melepaskan handuk yg melilit badanku, lalu mengelus-elus payudaraku sendiri dgn lembut. Payudaraku memang cukup besar ukuran 34 B, tadi saja saat bertemu dgn temanku pertama kalinya dia memuji bentuk payudaraku “Montok” ujarnya. Untuk urusan mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tdk menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yg memperhatikan kegiatanku
Kuelus-elus buah dadaku dgn lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.
Kali ini bukan lagi belaian yg kulakukan, tp aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dgn menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir memekku, aku pun merasakan darah yg mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.
Aku terangsang sekali, liang memekku sudah dibanjiri oleh lendir yg keluar membasahi bibir memekku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dgn jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yg semakin menggebu. Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir memekku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.
Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan memekku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Liang memekku sudah benar-benar basah oleh lendir yg licin hingga dgn mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang memekku. Kini jari tangan kiriku sudah tdk perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.
Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang memekku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding memekku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayg-layg dgn kenikmatan tiada tara.
Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yg rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam memekku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yg segera tiba, kurasakan kedutan bibir memekku yg tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yg masih berada di dalam liang senggamaku.
Bersamaan dgn itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yg keluar membasahi dinding memekku. Aku serasa sedang kencing namun yg mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yg mengalir deras.
“AHH……..” aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.
Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yg menjalar di sekujur badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka, lalu…..
“ Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yg menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..
Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yg tdk tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yg akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.
“He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” lelaki itu duduk disampingku.
“Nah cantik…. Sekarang aku akan memuaskanmu.” Ternyata Laki-laki itu adalah laki-laki yg aku kenal ,
“Dani, apa maksud semua ini”, teriakku.

Dani adalah teman dunia maya yg siang tadi sempat bertemu dgnku. Tdk kusangka dia mengikutiku hingga ke rumah tempat tinggalku. Dani hanya diam mendengar pertanyaanku kemudian dgn kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya ampuunn.. Dia tdk bergeming sama sekali terhadap hal itu.
Dani lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tp hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tdk ada gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dgn cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,
“Ayolah Citra, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yg tahu mereka tdk akan berani menggangu”.
Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Dani seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dgn tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dgn jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melakukannya mulai dgn lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aku dgn caranya yg demikian itu. Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yg siap diterkam.
Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yg tersumpal. Yg ada hanya air mataku yg meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketdk adilan yg sedang kulakoni. Kini Dani menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,
“Citra Kamu cantik banget ….. ” dia berusaha menenangkanku.
Dia juga menciumi tepian bibirku yg tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yg sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Dani tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dgn pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yg amat sangat. Hanya suamiku yg melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang laki-laki asing yg baru saja aku kenal demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.
Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yg meniupkan angin ke selangkanganku. Dani mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.
“ Ah…..” Bukan main. Aku mendesiz .
Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.
Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yg sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku. Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yg sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah Dani seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah Dani menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah Dani inilah yg menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yg sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku sendiri.
Dan saat kombinasi lidah yg menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yg mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dgn desahan dari balik kain yg menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dgn bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dgn rintihan yg penuh derita nikmat birahi.
Dani tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.
“Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku….. bukankah itu yg kamu inginkan, aku akan merealisasikan semua fantasimu yg selama ini terpendam”
Mendengar itu rasa takut hilang aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dgn liar derita nikmat yg melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris. Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yg menerjangku.
Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yg amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah Dani ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.
“Masukin… Dani.. auh… aku gak tahan…..siksa aku lecehkan aku..aah.. jadikan aku budak seksmu” aku mendesah tdk karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.
Mendengar desahan ku Dani terlihat tersenyum, dan “Cuihh” dia meludahiku. Tp entah kenapa aku semakin bergairah.
“Aahh ludahi aku, lecehkan aku, perkosa aku” rintihku tanpa bisa menahan nafsuku yg sudah lama kupendam.
“Hahaha Citra.. Citra.. dasar lonte kamu, maunya cuma dipenis aja kan” Dani berkata setelah seolah hendak menghinaku.

Tp perasaan apa ini aku malah menikmatinya. Ingin lebih lagi dihina dan dilecehkan seperti ini.
“Tetek mu bagus Citra” puji Dani terhadap payudara ku, tp Plak..plak,.. tiba-tiba Dani menampar payudaraku dgn sangat kasar.
“Ahhh..” aku melenguh kesakitan namun juga merasakan nikmat yg sangat sulit dibayangkan.

Dani sepertinya mempraktekkan semua hal yg dulu pernah kami bicarakan didalam chating.
“Kamu suka kan teteknya ditampar seperti ini, benarkan ayo jawab LONTE” Dani mulai berkata kasar kepadaku tp ini adalah fantasiku yg sudah lama ingin aku dapatkan.
“Lagi hina aku lebih kasar lagi”, bathinku meminta.
“Ayo berdiri kamu lonte cepat jilatin penis sama anus ku” perintahnya, aah awalnya aku merasa jijik tp entah kenapa aku begitu menikmati ini,

Serr… dari lubang kencing penis Dani keluar air saat aku sedang mengulumi penisnya.
“Uhukk… uhukk…”, aku tersedak karena kaget. Melihat itu Dani memerintahkan aku untuk meminum air kencingnya.
“Ayoo minum .. lonte hauskan?? minum yg banyak!!” teriaknya.

Sambil menampar Pipiku
“Plak.. Plaaak…” memaksa agar mau membuka mulutku.
Rambutnya ditarik olehnya hingga aku jatuh terjerembab. Namun Dani bukannya berhenti malah dia semakin mengencingi aku dgn air seninya.
“Gimana bukannya Kamu suka dikencingin seperti ini haaah” Aku yg memang sudah tdk bisa lagi menaha diri langsung membuka mulutnya dan meminum kecing yg jatuh.
Aku mulai mendesah seperti orang kesurupan
“Ouuugghhhh,, Dani sayanggg, oooggghhhh”
“Iyaa Dani,, mandiin lontemu dgn kencing,, oooggghhhh”
“Berdiri”, perintah Dani denga menarik rambutku dan dia kemudian menyuruhku untuk menungging. Plaak.. Plak… Dani menampar pantatku “Hahaha pantat ini dah dianal sama siapa ja haah..plak..plak..ayo bilang” Dani mulai kembali menghinaku dgn kata-katanya

“ooggghh, ampuun Dani, aahh,, anusku baru sama suami saya saja,, oouuwwggghhh” lenguh ku saat Dani berkali-kali menampar pantatku.
Kemudian aku merasakan Dani mulai membuka pahaku dan terlihatlah Memek ku yg merona dan merekah. “Plaak… Plaak” kali ini giliran memekku yg ditamparnya.
“Aaahh” aku mendesis merasakan kenikmatan saat dia melakukannya.
“oogghh,, mmmmmm,, enaak Dani,, mksihh Dani, ooogghhhh,, tampar memek lontemu Dani,, kerasss,, uuggghhh”
“ooouuhh tampr keras,, sini jarimuu,, masukin Dani tusuk yg cepatt n kasarr,, oohhhhh,,” aku semakin meracau dan kehilangan kesadaran
“Aaaagggghhhh..,” aku akhirnya mengalami orgasme kembali namun kali ini terasa begitu nikmat. Sudah sejak lama aku mengidam-idamkan hal ini.

Rintihan itu membuat Dani itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dgn pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.
Aku betul-betul tdk sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu Dani itu memasukkan penisnya ke kemaluanku pula. Aku benar-benar berharap karena sudah tdk tahan merasakan badai birahiku yg demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yg sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan Dani ini demikian gedenya.
Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yg akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yg sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.
Dani ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan penisnya untuk menguak bibir memekku. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar penis di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu penis itu memasuki kemaluanku.
“Hahaha sini nungging aku mau masukin penis ke memeknya” perintahnya kepada ku.
Dani memasukan dgn cepet ke penisnya dan slheebebb, seketika penisnya amblas kedalam memekku.
“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aku semakin meracau.
“Plak. Plakk..” beberapa tanparan diberikan kepada pantatku.
“Ayo goyang pantatnya Lonte” teriak Dani.
“Ahh iyaa Dani,, mmmm,, aahhhh, oouuwwhh,, maki, hinaa Citra yg bnyaakk,ooohhhhh”
“hahaha kamu memang murahan!! memek loh yg sudaah dientot oleh penis orang haah” kata-kata Dani semakin membuat ku bergairah
“teruuss Dani mmmpphhhh,,”
“hahahahahaha kamu maniak sex ternyata Citra.. pecun sialan”
“plak… cepat goyang” semakin aku meracau semakin sering Dani menampar pantatku seakan dia sedang memacu seekor kuda.

“oohh iyaa Dani lontemuu goyng yg cepaat,, uuhh, mmmm,”mm,, oohh cd Dani mana,, lontemu mau gigit,, ooohhh” aku sudah mulai berani meminta hal yg sedikit gila aku sudah menikmati kejadiaan ini.
“hahaha ini makan cdnya masukan kedalam mulut kamuaah cepat lonte goyang yg cepat Dani mau keluar kan pejunya cepat kamu juga” Dani terlihat senang dgn aksi yg aku lakukan
“plak..plak..aaahrhh ayo percepat goyangnya”
“oohh, iyaa Dani Citraaa goyang,, keluarinn yg bnykk,, aahhh,, tampar Citra tuaann,, aahhhh”
“hahaha kamu suka ya.. plak..plak..ayo cepat pplak..”
“Dani keluarin didalam Dani hamili aku”
“Kamu mau dihamilin haah?? Sini akan aku hamilin kamu”jawab Dani mendengar ocehanku

“iyaa Dani,, uuhh, uuhh,? mmm,, aaahhhh”
“iyaa Dani, hamilin Citra ooohh,, ,, oouuwwhh enaakkk Dani,,mmm”
“mmmmm,, mmmm,, Citra sukaaa, aahhhh”
“suka apa haah… plakkkk..plakkkk..plakkkk..bilang yg jelas” Dani menghardiku
“ouuwwhh,, sukaa di penisin Dani,, aahhh,,”
“siapa yg suka ??plakkkk..plakkkk..plakkkk..”
“aahh, Citra lontenya Dani,,uuuhh”

Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar penis Dani ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aku rasanya terlempar melayg kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan…. Orgasmeku dgn cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dgn semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.
“aah Citra.. Dani sampai.. creett.. creet…memeknya enak.. memek lontenya Dani”teriak Dani ketika orgasme
“Auh………. AHH…… “ aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.
“ooohhhh,, mmmmmm,, hhuuuu,, makasihh Dani,, oohhh”tanpa sadar aku malah berterimakasih kepadanya. Aku lupa kalau sebenarnya aku tengah diperkosa.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yg sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima sesuatu yg sangat aku rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena Dani ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tdk mau berfikir lagi.. Akupun tertidur kelelahan. - Akhirnya Diriku Menikmati Hal Itu

Cerita Dewasa - Demi Boleh Ikut Ujian Kutempuh dengan Segala Cara


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Demi Boleh Ikut Ujian Kutempuh dengan Segala Cara - Perkenalkan namaku Anastasia, aku saat ini masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di kotaku dan masih semester 4. Perlu diketahui bahwa Kisahku  ini terjadi sudah agak lama, waktu itu adalah saat-saat menjelang ujian semester. Seperti biasa, seminggu sebelum ujian semester nama-nama mahasiswa yang tidak diperbolehkan ikut ujian karena berbagai sebab seperti absen, telat pembayaran, dsb tertera di papan pengumuman di depan TU fakultas.

Hari itu aku dibuat kaget dengan tercantumnya namaku di daftar cekal salah satu mata kuliah penting. Aku sangat bingung disana tertulis absenku sudah empat kali, telah melebihi batas maksimum tiga kali, apakah aku salah menghitung, padahal di agendaku setiap absenku kucatat dengan jelas aku hanya tiga kali absen di mata kuliah itu.  Akupun protes masalah ini dengan dosen yang mengajar mata kuliah itu yaitu Pak Johan.

Pak Johan adalah seorang dosen yang cukup senior di kampusku, beliau berumur  45 tahunan, tubuhnya pendek kalau dibanding denganku hanya sampai sedagu. Diajar olehnya memang enak dan mengerti namun beliau agak kegatelan, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dengan mahasiswi yang cantik pada jam kuliahnya termasuk juga aku pernah menjadi korban kegatelannya.

Karena beliau kepala jurusan, beliau diberi ruangan seluas 5x5 meter bersama dengan Bu Ningsih yang juga dosen senior merangkap wakil kepala jurusan. Kuketuk pintunya yang terbuka setelah seorang mahasiswa yang sedang bicara padanya pamitan.

“Siang Pak !” sapaku dengan senyum dipaksa. “Siang, ada perlu apa?” “Ini Pak, saya mau tanya tentang absen saya, kok bisa lebih padahal dicatatan saya cuma tiga...” demikian kujelaskan panjang lebar dan beliau mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya. Beberapa menit beliau meninggalkanku untuk ke bagian TU melihat daftar absen lalu kembali lagi dengan map absen di tangannya.

Ternyata setelah usut punya usut, aku tertinggal satu jadwal kuliah tambahan dan cerobohnya aku juga lupa mencatatnya di agendaku. Dengan memohon belas kasih aku memelas padanya supaya ada keringanan atau keringanan. “Maaf pak...tolong dong pak, soalnya gak ada yang memberitahu saya tentang yang tambahan itu, jadi saya juga gak tau pak, bukan salah saya semua dong pak” “Tapi kan dik, anda sendiri harusnya tahu kalau absen yang tiga sebelumnya anda bolos bukan karena sakit atau apa kan, seharusnya untuk berjaga-jaga anda tidak absen sebanyak itu dong dulu.”

Beberapa saat aku tawar menawar dengannya namun ujung-ujungnya tetap harga mati, yaitu aku tetap tidak boleh ujian dengan kata lain aku tidak lulus di mata kuliah tersebut. Kata-kata terakhirnya sebelum aku pamit hanyalah “Ya sudah lah dik, sebaiknya anda ambil hikmahnya kejadian ini supaya memacu anda lebih rajin di kemudian hari” dengan meletakkan tangannya di bahuku.

Dengan lemas dan pucat aku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu Ningsih yang menuju ke ruangan itu. Dalam perjalanan pulang dimobil pun pikiranku masih kalut. Aku sudah susah-susah belajar dan mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini, juga nilai UTS ku 8,5, tapi semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yang ada sekarang hanyalah jengkel dan sesal.

Sambil tiduran aku memindah-mindahkan chanel parabola dengan remote, hingga sampailah aku pada chanel TV dari Taiwan yang kebetulan sedang menayangkan film semi. Terlintas di pikiranku sebuah cara gila untuk merayu pak Johan, mengapa aku tidak memanfaatkan sifat kegatelannyanya itu untuk menggodanya, aku sendiri kan penggemar seks bebas.

Cara ini cukup besar taruhannya kalau tidak kena malah aku yang malu, tapi biarlah tidak ada salahnya mencoba, gagal ya gagal, begitu pikirku. Aku memikirkan rencana untuk menggodanya dan merencanakan waktunya, yaitu sore jam 5 lebih, biasanya jam itu kampus mulai sepi dan dosen-dosen lain sudah pulang. Aku cuma berharap saat itu Bu Ningsih sudah pulang, kalau tidak rencana ini bisa tertunda atau mungkin gagal.

Keesokan harinya aku mulai menjalankan rencanaku dengan berdebar-debar. Kupakai pakaianku yang seksi berupa sebuah baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dengan rok putih menggantung beberapa senti diatas lutut, gilanya adalah dibalik semua itu aku tidak memakai bra maupun celana dalam. Tegang juga rasanya baru pertama kalinya aku keluar rumah tanpa pakaian dalam sama sekali, seperti ada perasaan aneh mengalir dalam diriku. Birahiku naik membayangkan yang tidak-tidak, terlebih hembusan AC di mobil semakin membuatku bergairah, udara dingin berhembus menggelikitik kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa.

Karena lalulintas di jalan ramai dan agak macet aku baru tiba di kampus jam setengah enam, kuharap Pak Johan masih di kantornya. Kampus sudah sepi saat itu karena saat menjelang ujian banyak kelas sudah libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan atau kuis saja. Aku naik lift ke tingkat tiga. Seorang karyawan dan dua mahasiswa yang berpapasan  denganku mencuri-curi pandang ke arahku, suatu hal yang biasa kualami karena aku sering berpakaian seksi cuma kali ini bedanya aku tidak pakai apa-apa di baliknya.

Entah bagaimana reaksi mereka kalau tahu ada seorang gadis di tengah mereka tidak berpakaian dalam, untungnya pakaianku tidak terlalu ketat sehingga lekukan tubuhku tidak terjiplak. Akupun sampai ke ruang beliau di sebelah lab. bahasa dan kulihat lampunya masih nyala. Kuharap Bu Ningsih sudah pulang kalau tidak sia-sialah semuanya. Jantungku berdetak lebih kencang saat kuketuk pintunya.

“Masuk !” sahut suara dari dalam. “Selamat sore Pak !” “Ohh, kamu Anastasia yang kemarin, ada apa lagi nih ?” katanya sambil memutar kursinya yang menghadap komputer ke arahku. “Itu...Pak mau membicarakan masalah yang kemarin lagi, apa masih ada keringanan buat saya.” “Lho...kan bapak udah bilang dari kemarin bahwa tanpa surat opname atau ijin khusus, kamu tetap dihitung absen, disini aturannya memang begitu, harap anda maklum”

“Jadi sudah tidak ada tawar-menawar lagi Pak…?” “Maaf dik, bapak tidak bisa membantumu dalam hal ini” “Begini saja Pak, saya punya penawaran terakhir untuk bapak, saya harap bisa menebus absen saya yang satu itu, bagaimana Pak ?” “Penawaran...penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala” katanya dengan agak jengkel karena aku terus ngotot.

Tanpa pikir panjang lagi aku langsung lari menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat disampingnya dengan menyilangkan kaki.  Tingkahku yang nekad ini membuatnya salah tingkah. Selagi dia masih terbengong-bengong kuraih tangannya dan kuletakkan di betisku.

“Ayolah Pak, saya percaya bapak pasti bisa nolongin saya, ini penawaran terakhir dari saya, apa bapak gak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil merundukkan badan ke arahnya sehingga dia dapat melihat belahan Toketku melalui leher bajuku yang agak rendah.

“Dik...kamu-kamu ini....edan juga...” katanya terpatah-patah karena gugup Wajahku mendekati wajahnya dan berbisik pelan setengah mendesah : “Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura lagi, nikmati saja selagi bisa” Beliau makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika aku mulai melepaskan kancing bajuku satu-persatu sampai kedua Toketku dengan puting pink-nya dan perutku yang rata terlihat olehnya.

Tanpa melepas pandangannya padaku, tangannya yang tadinya cuma memegang betisku mulai merambat naik ke paha putihku disertai sedikit remasan lembut. Kuturunkan kakiku yang tersilang dan kurenggangkan pahaku agar beliau lebih leluasa mengelus pahaku. Dengan setengah berdiri beliau meraih Toketku dengan tangan yang satunya, setelah tangannya memenuhi Toketku dia meremasnya pelan diiringi desahan pendek dari mulutku.

“Dadamu bagus juga yah dik, kencang dan montok” pujinya. Beliau lalu mendekatkan mulutnya ke arah Toketku, sebuah jilatan menyapu telak putingku disusul dengan gigitan ringan menyebabkan benda itu mengeras dan tubuhku bergetar. Sementara tangannya yang lain merambah lebih jauh ke dalam rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku.

Beliau berhenti sejenak ketika jari-jarinya menyentuh kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa “Ya ampun Anas, kamu tidak pakai dalaman apa-apa ke sini !?” tanyanya terkrjut dan terheran-heran dengan keberanianku “Iyah pak, khusus untuk bapak...makanya bapak harus tolong saya juga ya” Tiba-tiba dengan bernafsu dia bentangkan lebar-lebar kedua pahaku dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya.

Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yang merah merekah diantara bulu-bulu hitam yang lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku aku duduk diatas meja dengan mengakangkan kaki di hadapan dosen yang kuhormati. Sebentar kemudian lidah Pak Johan mulai menjilati bibir kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya ditekan masuk ke dalam kemaluanku dengan satu jarinya mempermainkan klitorisku, tangannya yang lain dijulurkan ke atas meremasi Toketku.

“Uuuuhhh...!” aku benar-benar menikmatinya, mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku juga menggelinjang hebat oleh sensasi permainan lidahnya. Aku mengerang pelan meremas rambutnya yang tipis, kedua paha putihku mengapit erat kepalanya seolah tidak menginginkannya lepas. Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, tapi yang paling enak adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku, duhhhhh...rasanya geli seperti mau ngompol.

Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada sekujur tubuhku. Setelah membuat vaginaku basah kuyup, beliau berdiri dan melepaskan diri. Dia membuka celana dan CDnya sehingga ‘terpedo’ yang dari tadi sudah sesak dalam sangkarnya itu kini dapat berdiri dengan dengan tegak. Digenggamnya benda itu dan dibawa mendekati vaginaku “Bapak masukin sekarang aja yah Dik, udah ga kuat nih”


“Eiit...sebentar dong Pak, bapak kan belum ngerasain mulut saya ini, dijamin bapak ketagihan deh” kataku sambil meraih terpedonya  dan turun dari meja. Kuturunkan badanku perlahan-lahan dengan gerakan menggoda hingga berlutut di hadapannya. Kontol dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan lembut. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya setiap kali lidahku menyapunya.

Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan kontol itu. Hhmm....hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku. Boleh juga terpedo untuk seusia beliau, walaupun tidak seperkasa orang-orang kasar yang pernah ML denganku, miliknya cukup kokoh dan dihiasi sedikit urat, bagian kepalanya nampak seperti cendawan berdenyut-denyut. Dalam mulutku kontol itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala terpedo. Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajah beliau menikmati seponganku.

Berdasarkan pengalaman, sudah banyak cowok kelabakan dengan oral sex-ku, mereka biasa mengerang-ngerang tak karuan bila lidahku sudah beraksi pada kontol mereka, Pak Johan pun termasuk diantaranya. Beliau mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan.

Namun tiba-tiba di tengah kenikmatan. Terdengar suara pintu diketuk sehingga kami begitu panik. Pak Johan buru-buru menaikkan kembali celananya dan meneguk air dari gelasnya. Aku disuruhnya sembunyi di bawah meja kerjanya. “Ya...ya...sebentar tanggung ini hampir selesai” sahutnya membalas suara ketukan.  Dari bawah meja aku mendengar beliau sudah membuka pintu dan berbicara dengan seseorang yang aku tidak tahu. Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Johan mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dengan alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup.

“Siapa tadi itu Pak, sudah aman belum ?” tanyaku setelah keluar dari kolong meja “Tenang cuma karyawan mengantar surat ini kok, yuk terusin lagi Dik” Lalu dengan cueknya aku melepaskan baju dan rokku yang sudah terbuka hingga telanjang bulat di hadapannya. Aku berjalan ke arahnya yang sedang melongo menatapi ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya dan memeluknya. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Beliau yang memangnya pendek terlihat lebih pendek lagi karena saat itu aku mengenakan sepatu yang solnya tinggi.

Kudorong kepalanya diantara kedua payudaraku, beliau pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tiba-tiba aku meringis dan mendesis karena aku merasakan gigitan pada puting kananku, beliau dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu dan meninggalkan jejak disekitarnya. Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yang bulat dan padat.

“Hhmm...sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya” pujinya sambil meremas pantatku. Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke Toketku yang sebelah, beliaupun melanjutkan menyusu dari situ. Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu diemut dan dihisap kuat-kuat. Tangannya dibawah sana juga tidak bisa diam, yang kiri meremas-remas pantat dan pahaku, yang kanan menggerayangi vaginaku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana.

Sebagai respon aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga walaupun ruangan ini ber-AC, keringatku tetap menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, beliau juga mengulum leherku dan mencupanginya seperti Dracula memangsa korbannya.  Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah selama beberapa hari.

Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku dimana lidah kami saling beradu dengan ganas dan liar. Lucunya karena dia lebih pendek, aku harus sedikit menunduk untuk bercumbuan dengannya. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu. Setelah tiga menitan karena merasa pegal lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman.

“Masukin aja sekarang yah Pak...saya udah gak tahan nih” pintaku sambil terus menurunkan resleting celananya.  Namun belum sempat aku menjawab, dia sudah terlebih dulu mengangkat tubuhku. Wow, pendek-pendek gini kuat juga ternyata, dia masih sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya.

Dia berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya memegang kontol itu dan mengarahkannya ke vaginaku. Tangan kananku meraih benda itu dan membantu menancapkannya. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk membelah bibir vaginaku hingga tertanam seluruhnya.

“Ooohhh....acchhhhhh!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu Pak Johan. “Sakit ya dik ?” tanyanya Aku hanya menggeleng walaupun rasanya memang agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat, ya nikmat yang semakin memuncak. Aku tidak bisa tidak mendesah setiap kali beliau menggenjotku, tapi aku juga harus menjaga volume suaraku agar tidak terdengar sampai luar, untuk itu kadang aku harus menggigit bibir atau jari.

Beliau semakin cepat memaju-mundurkan terpedonya, hal ini menimbulkan sensasi nikmat yang terus menjalari tubuhku. Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk sehingga Toketku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan beliau yang langsung melumat yang kiri dengan mulutnya dan meremas-remas yang kanan serta memilin-milin putingnya. Tak lama kemudian aku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, aku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya.

Cairan kenikmatan mengucur deras dari vaginaku sehingga menimbulkan bunyi kecipak setiap kali beliau menghujamkan terpedonya, plokkk … plookkk … plookkk. Beberapa detik kemudian tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip dan alat tulis. Aku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena beliau yang masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya.

Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja dan kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya. Sambil meremas pantatku dia mendorongkan terpedo itu ke vaginaku. Blessss …!

“Uuhhhhhh...nggghhh...!” desisku saat kontol yang keras itu membelah bibir kemaluanku. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, Toketku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya. Pak Johan menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin aku menjaga suaraku agar tidak terlalu keras, tapi tetap saja sesekali aku menjerit kalau sodokannya keras. Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada dinding kantor.

Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kami mundur beberapa langkah sehingga Toketku yang tadinya menempel dimeja kini menggantung bebas. Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi Toketku. Pak Johan kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Dia menjatuhkan pantatnya disana, namun dia mencegahku ketika aku mau duduk, disuruhnya aku berdiri di hadapannya, sehingga kemaluanku tepat di depan wajahnya.

“Bentar yah Dik, bapak bersihin dulu memekmu ini” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu kemaluanku. “Sslluurrpp....sruutuuppp” dijilatinya kemaluanku yang basah itu, cairan orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu.  Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku dihisapinya selama sepuluh menitan , setelah puas aku disuruhnya naik ke pangkuannya dengan posisi berhadapan.

Kugenggam terpedo dan kuarahkan ke lubangku, setelah rasanya pas kutekan badanku ke bawah sehingga kontol beliau tertancap pada vaginaku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku. 20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian berlomba-lomba mencapai puncak.

Mulutnya tak henti-henti mencupangi Toketku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Akupun akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai vaginaku kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yang membasahi terpedo dan daerah selangkangan kami. Semakin lama goyanganku semakin lemah, sehingga tinggal beliau saja yang masih menghentak-hentakkan tubuhku yang sudah lemas di pangkuannya.

Selanjutnya  beliau melepaskanku juga dan menyuruh menyelesaikannya dengan mulut saja. Aku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih terpedo yang belum ejakulasi. Benda itu, juga bulu-bulunya basah sekali oleh cairanku yang masih hangat. Aku membuka mulut dan mengulumnya. Seiring dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku pun lebih cepat. Hingga akhirnya batang itu semakin berdenyut diiringi suara erangan parau dari mulutnya. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dengan aromanya yang familiar denganku.

Aku berkonsentrasi menelan dan menghisapnya berusaha agar cairan itu tidak terbuang setetespun. Setelah perjuangan yang cukup berat akhirnya sempotannya makin mengecil dan akhirnya berhenti sama sekali. Belum cukup puas, akupun menjilatinya sampai bersih mengkilat, perlahan-lahan benda itu melunak kembali. Pak Johan bersandar pada sofa dengan nafas terengah-engah dan mengibas-ngibaskan leher kemejanya.

Setelah merasa segar kami kembali memakai pakaian masing-masing. Dia memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Disuruhnya aku besok datang lagi pada jam yang sama untuk mendengar keputusannya. Ternyata ketika besoknya aku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan aku kembali digarapnya. Rupanya dia masih belum puas dengan pelayananku.

Dan besok lusanya yang kebetulan tanggal merah aku diajaknya ke sebuah hotel melati di daerah Tangerang. Disana aku digarapnya setengah hari dari pagi sampai sore, bahkan sempat aku dibuat pingsan sekali. Luar biasa memang daya tahannya untuk seusianya walaupun dibantu oleh suplemen pria. Namun perjuanganku tidaklah sia-sia, ketika sedang berendam bersama di bathtub dia memberitahukan bahwa aku sudah diperbolehkan ikut dalam ujian.

“Kesananya berusaha sendiri yah Dik, jangan minta yang lebih lagi, bapak sudah perjuangkan hal ini dalam rapat kemarin” katanya sambil memencet putingku “Tenang aja Pak, saya juga tahu diri kok, yang penting saya ga mau perjuangan saya selama ini sia-sia” jawabku dengan tersenyum kecil Akhirnya akupun lulus dalam mata kuliah itu walaupun dengan nilai B karena UAS-nya lumayan sulit, lumayanlah daripada tidak lulus. Dan dari sini pula aku belajar bahwa terkadang perjuangan itu perlu pengorbanan apa saja.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus

Cerita Dewasa - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Di sekolah aku punya teman akrab namanya Nungky. Dia juga lumayan cantik, walau lebih pendek dariku, tapi dia sering banget gonta-ganti pacar. Nungky memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yang minim… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!

Sebut saja namaku Mila, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA. Sebagai anak SMA, tinggiku relatif sedang, 165 cm, dengan berat 48 kg, dan cup bra 36B. Untuk yang terakhir itu, toketku memang cukup pede. Walau sebenarnya wajahku cukup manis tapi aku sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Itu karena aku amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih kayak yang terakhir kali.

Saat darmawisata sekolah ke Cibubur inilah yang menjadi kisah menarik dalam kehidupan seksku, aku dan dia sekamar, dan empat orang lain. Satu kamar memang dihuni enam orang, tapi sebenarnya kamarnya kecil bangeeet… aku bersama Nungky sampai berantem sama guru yang mengurusi pembagian kamar, dan alhaAndien, kami pun bisa memperoleh villa lain yang agak lebih jauh dari villa induk.

Disana, kami berenam tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa cowok. “Mil, lo udah beres-beres, belum?” tanya Nungky saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dengan Jakarta. “Belum, ni baru mau.” Jawabku asal aja, karena masih malas bergerak.

“Ntar aja, deh. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Nungky. “Boleh juga tuh…” gumamku sambil bangun dan menemaninya jalan-jalan. Kami berputar-putar melihat-lihat pasar lokal, villa induk, dan tempat-tempat lain yang menarik. Pas di jalan, kami bertemu dengan Ubay, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.

“Mau kemana, Yud?” sapa Nungky. “Eh, Nungky. Gue ama yang lain mau pindahan nih ke villa cowok yang satunya, villa induk udah penuh sih.” Ubay yang menjawab. “Lo berdua mau bantu, nggak? Gila, gue udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas. “Oke, tapi yang enteng ajaaa…” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan. Nungky ikut meringankan beban Adi dan Yudi.

Sampai di villa cowok, aku bengong. Yang bener aja, masa iya aku dan Nungky harus masuk ke sana? Akhirnya aku dan Nungky hanya mengantar sampai pintu. Yudi dan Adi bergegas masuk, sementara Ubay malah santai-santai di ruang tamu. “Masuk aja kali, Nungky, Mil.” Ajaknya cuek. “Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Nungky diam aja.

“Nungky! Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aku mengenalinya sebagai suara Feri. “Gue boleh masuk, ya?” tanya Nungky sambil melangkah masuk sedikit. “Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Nungky langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Di dalam, anak-anak cowok, sekitar delapan orang, kalo Ubay yang diluar nggak dihitung, lagi asyik nongkrong sambil main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang, “Eh, ada cewek!! Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aku dan Nungky langsung mundur sambil tertawa-tawa.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Aku langsung mengenali delapan orang itu, Yudi, Adi, Feri, Kiki, Dana, Jay, Catur, dan Roni. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Tak lama, aku dan Nungky sudah berada di antara mereka, bercanda dan ngobrol-ngobrol. Nungky malah dengan santai tiduran telungkup di kasur mereka, aku risih banget melihatnya, tapi diam aja. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Nungky.

“Nungkyl… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda. “Siapa berani, ha?” tantang Nungky bercanda juga. Tapi Kiki malah menanggapi serius, tangannya naik menyentuh bahu Nungky. Cewek itu langsung bergerak menghindar, sementara cowok-cowok lain malah ribut menyoraki. Aku makin gugup. “Nungkyl, bener ya kata gosip lo udah nggak perawan?” kejar Roni.

“Kata siapa, ah…” balas Nungky pura-pura marah. Tapi gayanya yang kenes malah dianggap sebagai anggukan iya oleh para cowok. “Boleh dong, gue juga nyicip, Nungkyl?” tanya Dio.Nungky diam aja, aku juga tambah risih. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Catur menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Bingung karena diimpit mereka, aku memutuskan untuk tidak bergerak.

“Gue masih perawan, Mila juga… kata siapa itu tadi?” omel Nungky sambil bergerak untuk turun dari kasur. Tapi ditahan Roni. “Gitu aja marah, udah, kita ngobrol lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Nungky. Aku tahu Nungky dulu pernah suka sama Roni, jadi dia membiarkan Roni mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah saat dirangkul pinggangnya.

“Mil, lo mau dirangkul juga sama gue?” bisik Catur di telingaku. Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Nungky. Tanpa menunggu jawaban, Catur memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Catur membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang. Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain.

Ubay bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi. “Gue juga mau, dong!” Yudi dan Kiki menghampiri Nungky yang juga lagi dipeluk Roni, sementara Adi, Jay, dan Ubay menghampiriku. Berbeda denganku yang menjerit ketakutan, Nungky malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu.

“Jangan!” teriakku saat Ubay mencium pipi, dan mulai merambah bibirku. Sementara Jay menjilati leherku dan tangannya mampir di dada kiriku, meremas-remasnya dengan gemas sampai aku kegelian. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Adi menjilati pusarku. Ternyata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah.

Kulirik Nungky yang sedang mendapat perlakuan sama dari Roni, Yudi, dan Kiki, bahkan Dana telah melucuti celana jins Nungky dan melemparnya ke bawah kasur. Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Percuma aku menjerit-jerit, akhirnya aku pasrah. Melihatnya, Catur langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. Feri dan Ubay bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam.

Aku kagum juga melihat dada Feri yang bidang dan harumnya khas cowok. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas. Aku membalas ciuman Feri sambil menikmati bibir Adi yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terlepas dari pelindungnya. Vaginaku terasa basah, dan gatal.

Seolah mengetahuinya, Ubay membuka celanaku sekaligus celana dalamku sehingga aku langsung bugil. Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan. “Ssshhhh…. aaaccckhh…” aku mendesis saat Adi dan Jay melumat payudaraku dengan liar “Mmmhhhhhh, toket lo montok banget, Miiiil…” gumam Jay.

Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku. “Cihuy… Mila emang masih perawan…” Catur yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai. “Acccckkkhh… jangan Gam…” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara. “Gue udah kebelet, niih… gue perawanin ya, Mil…” Tak terasa, sesuatu yang bundar dan keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Catur sudah siap untuk bersarang disana.

Aku mendesah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. “Sakiiit…” erangku. Catur menyodok lagi, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, aku mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok. Aku mengerang nikmat. “Ssshh… terusss… yaaa, acccckh! Acccckh! Nikmat, Gam! Teruuss… sayang, puasin gue… Accckkkhh…”

Sementara pantat Catur masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku. “Gue dulu ya, Mil… nih, lu karaoke,” ujar Ubay sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempermainkan  lidahku menjelajahi barang Ubay.

Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. Sementara Jay masih menikmati buah dadaku, Adi nampaknya sudah mulai beranjak ke arah Nungky yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku Bedanya, kulihat Nungky sudah nungging, ala doggy style, penis Dana tengah menggenjot mEmeknya dan toketnya yang menggantung sedang dilahap oleh Kiki, sementara mulutnya mengoral penis Yudi. Nungky nampak amat menikmatinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninya pun demikian. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah.

Beberapa saat kemudian, kulihat Dana orgasme, dan kemudian Ubay yang keenakan barangnya kuoral juga orgasme dalam mulutku, aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya. Mendadak, kurasakan vaginaku banjir, ternyata Catur sudah orgasme dan menembakkan sper-manya di dalam vaginaku, cowok itu terbaring lemas di sampingku, untuk beberapa menit, kukira ia tidur, tapi kemudian ia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu.

Kini, vaginaku sudah diisi lagi dengan penis Jay. Penisnya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mataku terbelalak terpesona. Jay menyodokkan penisnya dengan pelan-pelan sebelum mulai menggenjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongkahan pantatku turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan tubuhku jadi milik mereka.

“Accckkkhh…. ssshh… terus, teruuusss sayaaang… accckh, nikmat, aaacchhh…” erangku keenakan. Toketku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Ubay. Ia memainkan puting susuku dan mencubit-cubitnya dengan gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas, “Accckkkhh… teruuuss… entot gue, entooott gue teruuss! Gue milik luu… aacccccckhh…!!” “Iya sayyyaangg… gue entot lu sampe puasss…” sahut Jay sambil mencengkeram pantatku dan mempercepat goyangan penisnya.

Ubay juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Catur telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, meMilitkan lidah dengan sangat liar, dan klimaksnya saat gelombang kenikmatan melandaku sampai ke puncaknya.

“Aaacccckkhh…. gue mau…!” Belum selesai ucapanku, aku langsung orgasme. Jay menyusul beberapa saat kemudian, dan vaginaku benar-benar banjir. Tubuh Jay langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Catur yang tak peduli dengan keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Ubay yang menggosok-gosokkan penisnya ditoketku dengan nikmat.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Beberapa saat kemudian, Catur pun orgasme lagi. Catur jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Ubay tanpa belas kasihan memasukkan penisnya ke vaginaku, dan menggenjotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Catur. Selang beberapa saat Ubay orgasme dan jatuh menindihku dengan penis masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemudian tertidur.

Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Nungky, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Jay dan Catur yang masih menciumi sekujur tubuhku. Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak terhitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku, namun aku menikmati itu semua. Bahkan, bila tak ada yang melihat, aku dan Nungky masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka.

Seperti saat aku berpapasan dengan Catur di tempat sepi, aku duduk di pangkuannya sementara tangannya menggerayangi dadaku, dan bibirnya berciuman dengan bibirku, dan penis-nya menusuk-nusukku dari bawah. Sungguh pengalaman yang mendebarkan dan penuh nikmat—tubuhku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aku malah ketagihan.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus

7 Manfaat Sperma Selain Menghasilkan Anak Manusia. Ah, Tuhan Memang Luar Biasa Menciptakannya


Bokep Tante - Sperma merupakan produk dari sistem reproduksi kaum adam yang berfungsi untuk membuahi sel telur sebagai bagian terpenting dalam proses pembuahan. Sperma terdiri dari campuran beberapa cairan yang dihasilkan oleh kelenjar dalam sistem reproduksi cowok.

Dengan adanya elemen-elemen atau kandungan nutrisi yang dimilikinya, sperma punya beberapa manfaat lain selain fungsi utamanya untuk membuahi sel telur. Dilansir dari NBC News, berikut rangkuman dari Bokep Tante Tips mengenai beberapa manfaat lain dari sperma yang belum banyak diketahui, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Bass dari Kinsey Institute for Research in Sex, Gender dan Reproduksi. Kalau kamu merasa butuh untuk tahu, silahkan simak, ya…

1. Kandungan dalam sperma mampu menekan stres dan sebagai anti depresan, ini yang bikin cewek merasa bahagia


Manfaat lain dari sperma antara lain untuk menurunkan tingkat stres dan memperbaiki suasana hati seseorang. Selain itu, sperma juga mengandung zat serotonin, oksitosin, dan prolaktin yang berfungsi sebagai anti depresan. Hal ini akan berdampak pada kondisi seseorang yang akan menjadi lebih bahagia dan mampu melepas stres dengan baik.

Fakta ini dikemukakan berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti di State University of New York, Albany. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa cewek yang berhubungan seks tanpa kondom dan terekspos secara langsung oleh sperma yang dikeluarkan oleh cowok, memiliki tingkat stres yang lebih rendah.

2. Menelan sperma bisa menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah, khususnya bagi ibu hamil


Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa menelan sperma secara teratur dapat menurunkan tekanan darah bahkan terhindar dari stroke dan penyakit jantung karena kemampuannya menghilangkan stresnya. Hormon prostaglandin yang dikandung sperma berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh seperti kontraksi dan relaksasi otot polos, dilatasi dan penyempitan pembuluh darah, kontrol tekanan darah, dan modulasi peradangan.

3. Luka juga bisa dipercepat penyembuhannya lewat sperma, termasuk mencegah infeksi dan membersihkan bakteri serta kuman


Sperma juga dapat mempercepat penyembuhan luka karena memiliki kandungan zat besi. Selain itu, kandungan vitamin C pada air mani juga mampu untuk mencegah munculnya infeksi pada luka, dan membersihkan luka dari kuman-kuman serta bakteri. Kandungan kaliumnya juga sangat penting untuk pertumbuhan normal tubuh dan untuk penggantian jaringan yang rusak.

4. Kandungan mineral dalam sperma mampu memelihara kesehatan tulang, gigi, otot bahkan syaraf, lho


Ternyata sperma mengandung fosfor, magnesium, kalsium dan mineral lain yang telah diteliti dan disimpulkan bahwa zat ini berfungsi membantu mempertahankan otot normal dan fungsi saraf, membuat tulang kuat dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat.

5. Karena efeknya yang menenangkan dan menurunkan stres, kualitas tidur jadi meningkat berkat cairan sperma


Zat antidepresan, mineral dan protein dalam sperma efektif memperbaiki kualitas tidur seseorang. Ini adalah manfaat sperma yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang punya kualitas tidur buruk. Suasana hati yang lebih baik serta peningkatan daya tahan tubuh dari serangan penyakit karena kandungan magnesiumnya, berpengaruh positif bagi peningkatan kualitas tidur seseorang.

6. Manfaat kesehatan lainnya juga dapat mencegah kanker dan mengatasi penyakit diabetes


Kandungan nutrisi berupa asam dan fruktosa yang ditemui dalam cairan sperma ternyata dapat dimanfaatkan untuk membantu metabolisme dan dan sistem pencernaan tubuh untuk mencerna gula yang dikonsumsi. Hal ini membuat cairan sperma dapat menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali.

Selain itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa sperma memiliki efek anti kanker. Efek anti kanker ini salah satunya dapat mencegah munculnya kanker payudara pada cewek.

7. Percaya atau nggak, sperma punya kandungan zat tertentu yang ampuh meremajakan kulit dan memerangi penuaan


Tahukah kamu? Sperma mengandung vitamin C dan seng yang merupakan antioksidan, berfungsi membantu memperlambat proses penuaan. Kandungan mineralnya mampu menjaga kesehatan kulit dan dipercaya membuatnya menjadi halus.

Nah, beberapa manfaat lain dari sperma ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan bahwa sperma nggak hanya berfungsi untuk proses pembuahan saja. Mengenai praktiknya, Bokep Tante nggak akan menerangkan lebih lanjut karena hal ini hanya sebatas pengetahuan akan manfaatnya saja. Sikapi dengan bijak, ya!

Cerita Dewasa - Aku Hipersex


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Cerita Sex - Aku Hipersex - Mas Sonny adalah suamiku yang pertama, orangnya sangat penyabar sekali jadi dia tidak mempermasalahkan aku memiliki suami lagi karena dia juga tau kalau aku hyper Sex. Dan bahkan mas Sonny juga pernah melihatku disetubuhi oleh mas Dino suamiku yang kedua didepan matanya. Namun mas Sonny diam saja, karena dia tak mampu memuaskan aku. Begitu halnya dengan mas Dino, suamiku yang kedua, sifatnya sama persis dengan mas Sonny, hampir gak ada bedanya.

Hyper Sex adalah sebutan yang cocok buatku, karena aku selalu meminta lebih dengan pacar-pacarku dulu. setiap kali aku berhubungan Sex degan pacarku, aku gak mau jika hanya bermain sekali, minmal aku minta maen sampai 5-6 kali baru aku bisa merasakan kepuasan yang sangat nyata. Kalau pacarku tidak kuat mengatasi birahi Sex ku yang tinggi, aku mencari lagi cowok yang dapat membuatku mencapai kepuasan.

Sampai akhirnya pacar-pacarku tidak ada yang bisa memuaskan nafsu Sex ku akhirnya aku mensiasati dengan menikah dengan dua laki-laki agar nafsu Sex ku yang liar bisa tersalurkan dan terpuaskan. Aku baru bisa merasa puas jika aku disetubuhi oleh kedua suamiku bergantian. Namun hal itu jarang pernah terjadi karena kesibukan kedua suamiku yang sering keluar kota secara bergantian. Jadi gak pernah dua suamiku dirumah secara bersamaan.

Suatu hari aku diajak oleh mas Sonny ke tempat kerjanya karena ada acara kantor. Aku yang tak pernah ikut mas Sonny kemana-mana pun sekejap merasa canggung. Sesampainya disana, suasananya sangat ramai sekali, mas Sonny yang bertemu dengan teman-temannya pun meninggalkanku. Aku yang merasa bingung mau ngapain lalu menolah kanan dan kiri dan akhirnya aku melihat mbak Tiara dan aku langsung nyamperin mbak Tiara di tempatnya berdiri. mbak Tiara ini adalah istri dari jhoni teman kantor mas Sonny. Dan ...

“Eeeehh…mbak Tiara, sendirian ya??” tanyaku membuka percakapan. “Eeehh..mbak Andien, enggak kok, sama papahnya, tuuh disana” jawabnya. “Waah sama donk mbak, aku juga ditinggal sama papahnya disana” jawabku sambil menunjuk arah mas Sonny.  “Mbak Andien tambah seksi ajah yaaah” ucap mbak Tiara. “Aaaahhh enggak mbak, biasa aja kok mbak, dari dulu badanku segini-segini aja kok, gak pernah berubah” jawabku.

“Aaaahhh tapi mbak Andien seksi banget kok, aku iri liat penampilan mbak Andien” kata mbak Tiara. “mbak Tiara bisa aja” jawabku. “Apa siih rahasianya biar bisa awet seksi gitu mbak??” tanya mbak Tiara. “Minum Air liur burung” bisikku sambil mendekat ke telinganya. “ Burung apa Mbak” kejarnya penasaran. “Burung.. Burungnya Mas Sonny” bisikku kubuat serius. “AccchhH! Mbak guyon!” jawab mbak Tiara.

“Betul jeng, ini betul lho jeng” jawabku. “Itukan biasa Mbak” kata mbak Tiara. “Biasa gimana, kalau sekedar ML terus selesai ya biasa jeng tapi ada caranya ” jelasku. “mbak Tiara ngetot dengan Dik Jhony berapa kali seminggu?” lanjutku. “Paling sekali ya kadang dua kali Mbak ” jawabnya. “Pas ngetot apa saja yang mbak Tiara lakukan ?” tanyaku lagi. “Ya biasa Mbak bercumbu terus gitulah..! Terus selesai ya sudah begitu aja ” jawabnya.

“ Lho ya sudah gimana to mbak?, mestinya kan ada pemanasan, permainan terus pendinginan dan apakah mbak Tiara selalu dapat mencapai puncak ?” “Itulah Mbak masalahnya, saya sering ditinggal menggantung ” jawabnya sambil menerawang. “ Terus” tanyaku. “Ya kalau sudah begitu paling saya yang uring-uringan dan biasanya cuma bisa melampiaskan ke pekerjaan rumah Mbak ” terusnya.

“Nah itulah jeng bedanya, Mbak dengan Mas Sonny selalu mencapai puncak bahkan berkali-kali lho ” jawabku. Kulihat wajahnya nampak takjub dan kelihatan rasa ingin taunya yang terpancar dari matanya. “Jeng ML itu kalau dilakukan dengan benar dan senang hati bisa membuat kita awet muda, karena kerja hormon-hormon dalam tubuh kita jadi optimal ” lanjutku menjelaskan bak seaorang dokter.

“Oooh itu to Mbak rahasianya.. !” celetuknya. “Makanya saya bilang, meskipun Mbak kasih tau kan mbak Tiara belum tentu bisa.. Bahkan..” jelasku sengaja memancing reaksinya. “Bahkan apa Mbak.?” Tanyanya nggak sabar. “Bahkan kalau mbak Tiara, Mbak suruh belajar sama Mas Sonny juga belum tentu mau” lanjutku sambil berbisik. “Ahh Mbak” jawabnya sambil mencubit lenganku.

Cerita kami berakhir dengan berakhirnya acara arisan, sebelum pergi mbak Tiara sempat berbisik sewaktu-waktu mau konsultasi kujawab ya kapan saja. Bahkan kubisiki nanti belajar langsung aja ama Mas Sonny. Seminggu setelah itu ketika itu jam 7 malam, Dino baru datang dari Jakarta sedang aku lagi ada tamu jepang jadi aku bermaksud memberi blow job Dino sedang Mas Sonny masih malas-malasan didekat kami berdua.

Tiba-tiba telepon berdering, karena aku dan Dino sudah hampir telanjang maka Mas Sonny yang mengangkat telepon. “Halo selamat malam” salam Mas Sonny, aku nggak tahu apa jawaban disebelah sana. “Ya benar, mau bicara dengan Mbak Andien..? Sebentar ya, dari siapa? Tiara! Oh mbak Tiara, Tiara Jhony ?” tanya Mas Sonny.

Mendengar itu aku bangkit, Dino terpaksa melepaskan dekapannya padaku. Sebenarnya skenario ini aku yang buat, karena aku ingin Tiara dapat main kerumah sehingga kuminta Mas Sonny menugaskan Jhony keluar kota untuk supervisi selama 3 hari. “Halo mbak Tiara kok tumben nelpon malam-malam ” sapaku memulai percakapan. Kami ngomong panjang lebar sampai akhirnya menyinggung pembicaraan kami di arisan dulu. Kuulangi tawaranku untuk belajar pemanasan dengan Mas Sonny, atau melihat saja kami yang mempraktekkannya berdua.

Tiara semakin penasaran, masa aku dan Mas Sonny mau bercinta dilihat orang lain, kujawab bahwa aku hanya bisa kalau orangnya itu Tiara, lain tidak lagian cuma sebatas cara- cara pemanasan. Tiara rupanya mulai panas akhirnya kuulangi lagi tawaranku dan jawabannya.

“Iya Mbak BT nih anak-anak sudah pada tidur, Mas Jhony dinas luar ” jawabnya. “Ya sudah to main aja ke rumah, kami semua sedang nggak ada kegiatan kok lagian masih sore ” jawabku. “Tapi Mbak,” “Apa?” “Aku malu sama Mas Sonny, ..” jawabnya. “ Nggak papa kami cuma berdua kok, jangan kuatir nanti pulangnya kami antar” jawabku. “ Baiklah Mbak tapi janji lho.. nggak usah dipraktekin sama aku.. ” pintanya mengakhiri pembicaraan.

Setelah itu kami tutup pembicaraan, rumah mbak Tiara kira-kira 15 menit dengan naik kendaraan. Kuminta Dino bersabar dan sembunyi di kamar sementara aku dan Mas Sonny yang akan menerima Tiara. Rencana ini pernah kuutarakan sebelumnya sama suami-suamiku. Kira-kira 25 menit kami menunggu ada orang memencet bel pintu pagar, Mas Sonny yang saat itu cuma pakai piyama tanpa dalaman yang membukakan pintu.

“Malam Mbak,” sapa Tiara begitu masuk pintu rumah diiringi Mas Sonny. mbak Tiara pakai baju agak ketat sehingga dadanya yang membusung kelihatan samar tapi saya yakin laki-laki manapun akan penasaran ingin tahu isinya, apalagi dengan kancing depan dan belahan dada yang agak kebawah sedang bawahan ia pakai celana jean tampak seksi sekali bokongnya.

“Malam, wah.. mbak Tiara nggak nyangka lho kalau bisa main kerumah nggak kesasar kan ?” tanyaku. Setelah menyilahkan mbak Tiara duduk kami ngobrol ngalor-ngidul sampai juga akhirnya menyinggung masalah ranjang, Mas Sonny dapat melihat air muka mbak Tiara yang jengah tahu kalau ia juga mulai terpancing birahinya.

Karena omongan kami yang merangsang saraf telinga mbak Tiara dan kami tetap tidak mengatakannya secara vulgar, tanpa terasa jam menunjukkan angka 9 malam, mbak Tiara semakin gelisah. “Mbak sudah malam nih aku mau mohon pamit ” pintanya tapi matanya nampak sayu. “Jangan dulu katanya pingin belajar rahasianya Mbak ” jawabku sambil memandang Mas Sonny penuh arti. “Ah Mbak.. Malu ach sama Mas Sonny ”. Aku mendekati Mas Sonny dan kucium dia dibibirnya dengan mesra dan lembut.

“Nggak papa kan Mas?” pintaku Mas Sonny mengangguk sambil memelukku, kami berciuman, dan saling raba di depan mbak Tiara, sementara mbak Tiara kulihat merah padam mukanya melihat adegan kami, meskipun demikian aku melakukannya dengan halus dan hati-hati sekali. “Beginilah kami melakukannya mbak, ” kataku menjelaskan seperti dosen aja. “Ah.. Mbak, Tiara jadi bingung nih.., Tiara pulang aja ya Mbak ” pintanya tapi nggak beranjak.

“Ayolah.. nggak papa” kami berpelukan mendekati mbak Tiara yang mulai kayak cacing kepanasan. Mas Sonny tahu keadaan segera mendekat sehingga duduk berdampingan di sofa panjang yang diduduki Tiara, terus dipegangnya kedua tangan mbak Tiara, mbak Tiara menunduk malu-malu. “Mbak.. Tapi cuma sebatas cara pemanasan aja lho Mbak ” pintanya sambil memandangku. “Ya, Mas cuma akan memperlihatkan cara pemanasan saja sama jeng Tiara ” jawab Mas Sonny sabar.

Perlahan disentuhnya dagu mbak Tiara dipandangnya matanya dalam-dalam penuh perasaan, mendapat perlakuan seperti itu dari Mas Sonny mbak Tiara memejamkan mata, perlahan Mas Sonny mencium bibirnya tanpa melumatnya.

Acchh! mbak Tiara mendesah, diulanginya ciuaman itu oleh Mas Sonny dengan menempelkan bibirnya agak lama, mbak Tiara mulai bereaksi dengan mengulum bibir Mas Sonny dan Mas Sonny mulai meningkatkan aksinya, tangannya berpindah ke bawah ketiak Tiara dan menarik badan mbak Tiara kepelukannya.

Semua ini dilakukan di sofa ruang tamu, sambil duduk bedempetan. Mas Sonny mulai meraba dada mbak Tiara yang membusung, dan mbak Tiara mulai mendesah-desah mereka masih berciuman saling lumat dan saling hisap. Setelah hampir sepuluh menit mereka saling raba Mas Sonny meningkatkan aksinya dari meraba bagian luar terus melepas kancing atas baju mbak Tiara jari-jari tangannya mulai menyisir pinggiran BHnya menuju ketengah.

mbak Tiara melenguh seperti sapi disembelih begitu tangan Mas Sonny mancapai putingnya dan menjepitnya dengan dua jari. Sementara itu mulut Mas Sonny mulai merambat ke bawah ke arah belahan dadanya yang sekal. Tanpa disadarinya tangan kanan Mas Sonny telah menyelinap ke punggung mbak Tiara dan melepaskan kait BHnya, maka tampaklah buah dada mbak Tiara yang kencang dan menantang, tanpa membuang kesempatan langsung Mas Sonny melumat putingnya.

mbak Tiara mulai tak dapat mengendalikan diri, dia lupa dengan janjinya sendiri, tangannya secara reflek menggerayang bagian depan Mas Sonny dan mulai melakukan pijatan-pijatan halus mulai dada, pusar dan terus ke bawah pusar. Tanpa menolak Mas Sonny malah memberi kesempatan pada mbak Tiara menyorongkan badannya, sambil mulutnya tetap bergelayut di puting mbak Tiara, tapi tanggannya sudah mulai menarik resleting celana jeannya.

mbak Tiara tak henti-henti mendesah, perlahan aku ke saklar lampu kukecilkan sehingga suasana tampak redup dan makin romantis. mbak Tiara sudah meluruskan kakinya di sofa sambil kepalanya bersandar di tanganan sofa, sementara tinggal mengenakan CD warna merah, Mas Sonny belum melepaskan piayamanya dengan posisi diatas mbak Tiara tapi batangnya sudah nampak mengacung karena diurut-urut mbak Tiara.

Perlahan Mas Sonny menggigit pinggiran CD Tiara dan menariknya kebawah hingga telanjang. mbak Tiara masih tenang mungkin karena melihat Mas Sonny tidak melepaskan piyamanya. Mas Sonny mulai mejilati perut mbak Tiara turun ke arah pusar terus menciuminya dan meleletkan lidahnya kebawah mencium rambut kemaluan mbak Tiara, diperlakukan begitu mbak Tiara meracau tak karuan.

“Aduh Mas.. Mbak aku nggak tahan.. oh Mas Sonny ” Aku memberi kode pada Dino, saat itu Mas Sonny telah membenamkan mukanya di selangkangan mbak Tiara, menjilati klitorisnya yang sudah demikian basah, mbak Tiara dengan posisi membuka kedua pahanya pinggulnya terganjal pegangan kursi sehingga sekarang kepalanya berada dibawah.

Dengan posisi ini maka nampaklah gundukan bukit venus yang indah dan merekah merah sehingga memudahkan untuk penetrasi. Perlahan Mas Sonny mundur dan Dino yang telah telanjang bulat maju dengan palkon siap serbu, mbak Tiara masih tenggelam dalam kenikmatan yang didapatnya hampir satu jam dicumbu Mas Sonny, tidak menyangka bahwa ada pergantian posisi dibawah.

Dino langsung mengenggam penisnyanya dan mengarahkan ke lubang surga mbak Tiara, dengan presisi Dino menghentak dan bles..! “Acchh Mas aku nggak mau.. nggak mau ” sambil meronta tapi secepat kilat aku membelai dan mengulum putingnya, sedang Dino langsung mengunci kaki mbak Tiara maka Tiara hanya bisa mendesis dan mau berontak tapi karena serangan rasa nikmat yang luar biasa ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Acchh Mbak.. Mas.. Kalian curangggg aduhh.. Ohhhh.. Kenapa ini ohh.. Ohh.. Mbak aku nggak tahan.. Nggak ta.. Hhaan.. ”jerit mbak Tiara sambil mengejang nafasnya memburu seluruh otot-otot badanya meregang pertanda orgasme sampai. Dino mengimbangi dengan kocokan-kocokan perlahan dan teratur bahkan dibiarkannya mbak Tiara menikmati orgasmenya yang pertama yang hampir membuatnya tak sadarkan diri.

Setelah nafas mbak Tiara aga teratur perlahan Dino mulai memompa karena itu perlahan Tiara mulai membuka matanya dan.. Mbak kok bukan Mas Sonny.. !” teriaknya panik sambil mau berontak tapi kuncian Dino dan kocokan-kocokan palkon Dino di memeknya membuat dia tak berdaya. “Gimana Mbak? Aku nggak mau Mbak, aku mau sama Mas Sonny saja, ” teriaknya lagi.

“Tenang jeng, tenang..!” kucoba menenangkannya, sambil kukedipi Mas Sonny untuk siap-siap menggantikan posisiku. Mas Sonny mendekat dan mulai melumat puting mbak Tiara yang sebelah kiri sementara tangan kirinya meremas- remas puting yang sebelah kanan. Mendapat serangan bertubi-tubi dari bawah dan atas mbak Tiara menjadi naik birahi lagi.. “Acchh.. Mbak, Mas gimana ini kok begini to, accchh nikmat Mbak.. Tiara nggak tahan Mas, ayo terus Mas.. Yang keras.. ” ceracaun mbak Tiara mengejang lagi menapaki orgasmenya yang kedua.

Dinopun tampak mulai berkerenyit dahinya dan makin keras kocokannya, pertanda mau mencapai orgasme maka cepat-cepat aku tarik sementara Mas Sonny langsung menggantikan posisi Dino mengocok memek mbak Tiara dengan penisnya tanpa memberi kesempatan pada mbak Tiara untuk mengatur nafas. Kucium dan kukulum kepala penis Dino di depan Tiara sambil mengocok- ngocok batangnya.. Dan.. Creett.. Crett.. Cret.. Kuminum sperma Dino yang tumpah dimulutku. mbak Tiara melihat semua itu sambil mendelik menahan nikmat karena kocokan Mas Sonny.

Setelah hampir setengah jam mereka saling genjot akhirnya mulai ada tanda- tanda Mas Sonny dan mbak Tiara akan mencapai puncaknya dan.. “Aaaccchh Mas aku nggak kuatttt.. Aku.. ” begitu teriak mbak Tiara menapaki orgasmenya yang ketiga. Mas Sonny memberi kesempatan untuk mengambil nafas sambil sesekali masih mengocok memek mbak Tiara pelan-pelan.

“Sini Mas.. Sini Mas..” pinta mbak Tiara pada Mas Sonny sambil tangannya menggapai-gapai. Mas Sonny mengakhiri kocokannya dan mencabut penisnya dan menyorongkannya ke mulut mbak Tiara, sambil tetap tiduran terlentang di sofa dikulumnya penis Mas Sonny yang sudah bengkak dan berenyut-denyut.

Akhirnya.. Crett.. Crett.. Crett Muncratlah sperma Mas Sonny di mulut mbak Tiara, mbak Tiara menelannya sambil membeliakkan mata, mungkin belum biasa tapi kemudian dijilatinya sisa-sisa sperma diujung penis Mas Sonny. Setelah itu mereka bertiga istirahat mengatur nafas, sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang mereka alami. mbak Tiara mengerling padaku. Waktu itu sudah jam 11 malam.

“Mbak Andien nakall..!” rengeknya manja, sambil memukul bahuku. “ Lho kan jeng mbak Tiara sendiri yang keterusan.. ” jawabku. “Ahh Mbak ni lho, Tiara jadi malu ama Mas Sonny.. Eh.. Mas yang satu siapa Mbak?” tanyanya sambil mengerling ke Dino. “Suami keduaku mbak! Dino” jawabku. “mbak Tiara mau pulang..?” tanyaku lagi. “Ya deh Mbak, sudah malam nih nanti anak-anak mencari” jawabnya.

Aku dan Dino mengantar mbak Tiara pulang sedang Mas Sonny tunggu rumah, di jalan mbak Tiara berterimakasih sama Dino, katanya baru kali ini dia mengalami multiorgasme yang selama ini hanya angan-angan saja. mbak Tiara bahkan berani mencium Dino di depanku saat ia turun dari mobil. Setelah mengantar mbak Tiara pulang aku mendapat ciuman istimewa dari Mas Sonny dan Dino katanya mereka tak pernah membayangkan akan ada wanita lain, karena sebenarnya selama ini mereka sudah merasa cukup dengan pelayananku.

Tapi hadirnya mbak Tiara membuat mereka tambah bahagia. Dan selama tiga hari mereka berdua selalu dapat memuaskan mbak Tiara bahkan saat hari terakhir mbak Tiara minta nginap dirumah dan mereka main sampai empat kali. Sebagai isteri aku tetap gelisah melihat keperkasaan mereka berdua, namun hadirnya mbak Tiara dapat sedikit mengobati kegelisahanku.

Sampai saat ini sudah hampir satu tahun aku mbak Tiara, Dino dan Mas Sonny melakukan ini. mbak Tiara tambah rajin memelihara dirinya dan ia makin berbinar ia sangat menyenangi Mas Sonny walau demikian kami semua bahagia dan senang di setiap waktu.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus